
Pura Tanah Lot di Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang populer di pulau Bali. Ini adalah candi yang indah yang terletak di tengah laut. Lingkungan candi
cukup indah dan menarik juga. Salah satu obyek wisata di Provinsi Bali ini yang sering
dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara adalah Pura
Tanah Lot yang secara administratif berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri,
sekitar 13 kilometer arah barat Kabupaten Tabanan atau 30 menit dari Kuta.
Candi
ini merupakan
tujuan wisata besar, sejauh
wisata di Bali yang
bersangkutan. Untuk informasi
rinci tentang tempat-tempat wisata di Bali, Anda selalu dapat
berkonsultasi panduan wisata
di Bali. Candi populer disebut Pura
Tanah Lot di Bali di Indonesia
terletak pada batu
besar di tengah laut. Transportasi menuju candi
ini cukup canggih dan jaringan. Orang Bali asli
orang kerumunan di
premis kuil, dalam
rangka untuk memberi penghormatan mereka kepada Dewi. Imam
utama adalah ada di
kuil untuk memperkenalkan Dewi
kepada para wisatawan internasional.
Secara keseluruhan, itu akan menjadi pengalaman besar bagi Anda untuk mengunjungi kuil dan menikmati ketenangan melingkupi
luar sana. Dalam rangka untuk mencapai kuil, Anda perlu untuk naik tangga berbatu. Pemandangan
seluruh biasa indah dan menarik juga.
Jadilah itu orang Bali asli turis atau wisatawan dari
negara-negara lain di dunia, semua orang menikmati berada di puncak antusiasme mereka. Jadi, jika Anda berada di Pura Tanah
Lot di Bali, Anda akan
mendapatkan kesempatan langka untuk
bertemu orang baru dan mendapatkan diperkenalkan ke mode baru
budaya. Jadi, tempat ini menarik disebut Pura Tanah
Lot di Bali telah meningkatkan
prospek pariwisata Bali. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian
dari pura Sad Kahyangan. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam (sunset),
biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan
matahari tenggelam. Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek
wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal,
banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang
ongkos sewanya tidak seberapa.
3.2
Aturan Kunjungan Daerah Tujuan Wisata
Seluruh pengunjung yang akan berkunjung
ke obyek wisata tanah lot,dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan
kunjungan, sebaiknyadiperhatikan
beberapa hal berikut ini.
a.
seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasanobyek wisata,
harap membeli tiket masuk dan tiket
parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.
b.
bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli
untuk pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada pos checking
tiket.
c.
tiket yang sudah dibeli sudah termasuk
jaminan asuransi kecelakaan pengunjung dan parkir.
d.
seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkunganseluruh pura
yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.
e.
ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan
tertib,mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak
mengganggu jalannya upacara ritual.
f.
kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka
seluruh pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar
dantidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.
g.kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut
selatan dengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-hati
dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.
h.
kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertibmembuang sampah.
i.
seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi,seluruh
pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
j. jika butuh bantuan tentang
informasi dan lokasi silakan hubungi staf operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information.
3.3 Keistimewaan Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot
Dimensi naturalisme mengimajinasikan
bahwa eksotisme pantai Lot adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan
betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi
humanisme seolah menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan
diri, tenggelam dalam euforia yangditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto
dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili
representasi diri dalamimaji fotografi. Di Pantai Tanah Lot ini, ketika
memasuki pintu gapura, anda akanmenjumpai sebuah
suara muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisional menambah lengkap bahwa Tanah adalah humanisme
kreatif yang dilengkapihidupnya
kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk
memuja, memberi persembahan pada
tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orang-orang Bali
sekitar Pantai Lot.
Tridimensi gerak Pantai Tanah Lot
memberikan makna tersendiri karenatidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati
pantai-pantai yang lain diBali. Tridimensi
ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung ke Tanah Lot. Pantai Tanah Lot bisa saya sebut
sebagai bagian dari wisata religi juga.Selain kita mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai,gelombang laut, di situ terbangun megah sebuah
Pura yang berada di atas batukarang di pinggir pantai. Untuk sampai di
Pura ini, perlu untuk menyeberangi air laut. Tidak terlalu masuk ke laut,
tetapi jika pasang, kalau kita ingin mengunjungi Pura, maka kita terpaksa
sedikit menceburkan diri dan di situ disediakan pegangantali agar penyeberangan
kita menjadi aman. Di situ kita disadarkan sakramen danritual umat Hindu menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis.
Kalausaya memaknai, bahwa perbedaan
ritual dan cara-cara beribadah umat Hindu tidak saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi
menyadarkansaya bahwa ketuhanan
adalah budaya dan idealisme yang mengakar dalamkesatuan multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia
dalamsegala diktum humanisme.
Simbol-simbol diciptakan untuk menjadi mediametafora dan dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan,keselamatan,
kematian dan sebagainya.Keistimewaan Pantai
Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkaitdengan ular suci (holy snake).
Konon ular dengan warna cincin melingkar hitam dan putih. ini menurut
pemandu di sana, adalah jenis ular berbisa nomer ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India,
ular derik Australia.Menurut pemandu
di sana seseorang yang berniat jahat
di Tanah Lot, tiba-tiba ular ini datangmenghampiri
pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orang-orang yang akan
berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkum sebagai
juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia jinak dan berdiam diriketika
berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan eksotik.Setiap pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang
ular berbisa inidengan tangan mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular
ini. Ular ini tidak bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh
pawangnya, anda bisa memegang ular suci ini. Bagi anda yang berniat
memegang ini, pawang ular ini meminta uang seikhlasnya, minimal seribu rupiah
sebagai buah dari keinginan kita memegangular ini. Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang
para pengunjung yang ingin
menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai jenis ular
berbisa nomer tiga di dunia.
Kepercayaan lain yang menambah unsur mitologis
terhadap ular suciadalah dengan
menyentuh dan mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoaagar
keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajat tertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah,
tergantung anda percaya atau tidak,tetapi menurut Made, itulah kenyataannya.
Suatu kisah, ada seorang guru dariYogyakarta yang sudah lama tidak
mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lotdan
mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalamwaktu
beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak.Selain itu, jika ada tanda-tanda alam atau
bencana, ular laut ini menjadi pertanda
dan isyarat bagi masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenaliadalah
jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul, biasanya berwarna merah, maka kemunculan
ratu ular laut ini menjadi pertanda bahwa
bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa memberi persembahan kepada dewa-dewa agar diberi
keselamatan.Cerita ini menambah auro mitologis semakin menguat dan
semakin membuktikan kesucianyang melegitimasi sebutan holy snake. Kepercayaan lain
yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda berkunjung di pantai ini, ada dapat meminta air keramat yang
diyakini bias menambah wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil
secukupnya, buat untuk mencuci muka
anda, dan setelah itu menurut informasi dari bapak Made, setelahsampai di rumah, silahkan melihat wajah anda di
cermin, niscaya perubahan wajah anda bisa saja kulit wajah anda akan nampak
seperti kulit bayi, mulus,hilang kerutnya dan terpancar kembali muda.Begitulah, eksotisme pantai Lot berdinamika dengan
akar-akar mitologis yang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal
masyarakat di Tanah Lot. (Made Wija, 20/10/2011).
3.4 Pengelolaan Daya Tarik Wisata
Tanah Lot
Daya Tarik Wisata Tanah Lot terletak
di Desa Beraban, KecamatanKediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Obyek wisata yang popular
ini sangat dikenal dikalangan wisatawan
domestik maupun mancanegara. Dengan keindahan alam pantai laut selatan,
dengan suasana sunset, tebing-tebing dan keberadaan situsPura Luhur Tanah Lot
yang dilengkapi oleh atraksi budaya masyarakat HinduBali, mampu menyedot
tidak kurang dari 1.7 juta wisatawan di tahun 2009 yanglalu. Dan saat ini Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini sudah dikelola oleh
sebuah manajemen yang berbasis professional di bawah suatu badan yang
disebut dengan nama “Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot. Awalnya keberadaan Daya Tarik wisata ini bermula
dengan adanyasebuah Pura yaitu Pura
Tanah Lot yang unik; berdiri di atas sebongkah batukarang yang berada ditengah laut.Tanah Lot adalah sebuah Daya Tarik Wisata Khusus
(DTWK), yangawalnya sudah dikenal sebagai obyek wisata dari tahun
1970-an. Cuma pada saat itu infrastruktur
penunjang yang sangat minim dan hanya dikunjungi olehwisatawan lokal pada hari-hari libur lokal seperti
hari liburan sekolah, hari rayaGalungan,
Kuningan atau pada saat upacara di Pura Tanah Lot. Para pengunjung tidak
saja berkunjung pada saat-saat liburan tetapi sudah rutin setiap hari
terutama pada sore hari. Mengantisipasi
Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun 1980
mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak Swasta, yaituCV. Ary Jasa Wisata dengan sistem kontrak.
Pengelolaan ini dimulai per 1 juni1980 dengan harga tiket masuk pada saat itu
Rp 100 per orang, dengan target pemasukan ke Pemerintah Daerah 3
Juta rupiah pertahun. Sistem kontrak ini terus berlangsung
dengan mengalami perubahan target pencapaian pendapatan seiring peningkatan
angka kunjungan dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Situasi ini berlangsung sampai
saat ketika pada awal tahun2000, di ketahui bahwa kewajiban pihak
swasta/nilai kontrak kepada Pemerintah kabupaten
Tabanan pertahun menjadi Rp 380 juta pertahun. Dan pada saat itu harga
tiket masuk sudah Rp 3300/orang dewasa dan Rp 1800/orang untuk anak-anak.Pada
tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakat Beraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya
Tarik Wisata Tanah Lot.Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan
hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi
kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halangan terbesar bagi
masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan.Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah
dan perubahan situasi politik pada saat itu masyarakat Beraban
mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep
pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru. Situasi pada saatmasa
perjuangan masyarakat Desa Beraban ini, memang menciptakan situasi yangcukup panas dilapangan, dan apalagi saat itu
masyarakat baru tahu bahwa perpanjangan
kontrak pemerintah dengan Pihak Swasta baru saja diperpanjang sampai tahun 2011
tanpa sepengetahuan pihak Desa Adat Beraban. Situasi inimembuat situasi
dimasyarakat cukup panas dan akhirnya dengan menggunakan jalur kekuatan politik dan masyarakat,
akhirnya di Legislatif dibentuklahPANSUS Pengkajian Kontrak Kerja Sama
Pengelolaan Daya Tarik Wisata TanahLot antara pemerintah dengan Pihak swasta. Dari perjuangan masyarakat ini akhirnya terjadi
kesepakatan win-winsolution; yaitu
bahwa Daya Tarik Wisata Tanah Lot dikelola oleh ketiga unsur itu. ( IWayan Artawa, Kamis/20/10/2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar