Minggu, 10 Juni 2012

Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot


                Pura Tanah Lot di Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang populer di  pulau Bali. Ini adalah candi yang indah yang terletak di tengah laut. Lingkungan candi cukup indah dan menarik juga. Salah satu obyek wisata di Provinsi Bali ini yang sering dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara adalah Pura Tanah Lot yang secara administratif berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, sekitar 13 kilometer arah barat Kabupaten Tabanan atau 30 menit dari Kuta.
Candi ini merupakan tujuan wisata besar, sejauh wisata di Bali yang bersangkutan. Untuk informasi rinci tentang tempat-tempat wisata di Bali, Anda selalu dapat berkonsultasi panduan wisata di Bali. Candi populer disebut Pura Tanah Lot di Bali di Indonesia terletak pada batu besar di tengah laut. Transportasi menuju candi ini cukup canggih dan jaringan. Orang Bali asli orang kerumunan di premis kuil, dalam rangka untuk memberi penghormatan mereka kepada Dewi. Imam utama adalah ada di kuil untuk memperkenalkan Dewi kepada para wisatawan internasional. Secara keseluruhan, itu akan menjadi pengalaman besar bagi Anda untuk mengunjungi kuil dan menikmati ketenangan melingkupi luar sana. Dalam rangka untuk mencapai kuil, Anda perlu untuk naik tangga berbatu. Pemandangan seluruh biasa indah dan menarik juga.                                                                            
             Jadilah itu orang Bali asli turis atau wisatawan dari negara-negara lain di dunia, semua orang menikmati berada di puncak antusiasme mereka. Jadi, jika Anda berada di Pura Tanah Lot di Bali, Anda akan mendapatkan kesempatan langka untuk bertemu orang baru dan mendapatkan diperkenalkan ke mode baru budaya. Jadi, tempat ini menarik disebut Pura Tanah Lot di Bali telah meningkatkan prospek pariwisata Bali. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam. Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya tidak seberapa.

3.2 Aturan Kunjungan Daerah Tujuan Wisata
Seluruh pengunjung yang akan berkunjung ke obyek wisata tanah lot,dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan kunjungan, sebaiknyadiperhatikan beberapa hal berikut ini.
a. seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasanobyek wisata, harap     membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.
b. bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli untuk  pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada pos checking tiket.
c.  tiket yang sudah dibeli sudah termasuk jaminan asuransi kecelakaan pengunjung dan parkir.
d. seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkunganseluruh pura yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.
e. ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan tertib,mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak mengganggu jalannya upacara ritual.
f. kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dantidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.
g.kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatan dengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-hati dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.
h. kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertibmembuang sampah.
i. seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi,seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
j. jika butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi staf operasional obyek wisata   tanah lot pada tourist information.

3.3 Keistimewaan Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot
Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yangditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalamimaji fotografi. Di Pantai Tanah Lot ini, ketika memasuki pintu gapura, anda akanmenjumpai sebuah suara muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisional menambah lengkap bahwa Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapihidupnya kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi persembahan pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orang-orang Bali sekitar Pantai Lot.
Tridimensi gerak Pantai Tanah Lot memberikan makna tersendiri karenatidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati pantai-pantai yang lain diBali. Tridimensi ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung ke Tanah Lot. Pantai Tanah Lot bisa saya sebut sebagai bagian dari wisata religi juga.Selain kita mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai,gelombang laut, di situ terbangun megah sebuah Pura yang berada di atas batukarang di pinggir pantai. Untuk sampai di Pura ini, perlu untuk menyeberangi air laut. Tidak terlalu masuk ke laut, tetapi jika pasang, kalau kita ingin mengunjungi Pura, maka kita terpaksa sedikit menceburkan diri dan di situ disediakan pegangantali agar penyeberangan kita menjadi aman. Di situ kita disadarkan sakramen danritual umat Hindu menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis. Kalausaya memaknai, bahwa perbedaan ritual dan cara-cara beribadah umat Hindu tidak saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi menyadarkansaya bahwa ketuhanan adalah budaya dan idealisme yang mengakar dalamkesatuan multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia dalamsegala diktum humanisme. Simbol-simbol diciptakan untuk menjadi mediametafora dan dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan,keselamatan, kematian dan sebagainya.Keistimewaan Pantai Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkaitdengan ular suci (holy snake). Konon ular dengan warna cincin melingkar hitam dan putih. ini menurut pemandu di sana, adalah jenis ular berbisa nomer ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India, ular derik Australia.Menurut pemandu di sana seseorang yang berniat jahat di Tanah Lot, tiba-tiba ular ini datangmenghampiri pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orang-orang yang akan berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkum sebagai juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia jinak dan berdiam diriketika berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan eksotik.Setiap pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang ular berbisa inidengan tangan mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular ini. Ular ini tidak  bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh pawangnya, anda bisa memegang ular suci ini. Bagi anda yang berniat memegang ini, pawang ular ini meminta uang seikhlasnya, minimal seribu rupiah sebagai buah dari keinginan kita memegangular ini. Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang para pengunjung yang ingin menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai jenis ular berbisa nomer tiga di dunia.
 Kepercayaan lain yang menambah unsur mitologis terhadap ular suciadalah dengan menyentuh dan mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoaagar keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajat tertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah, tergantung anda percaya atau tidak,tetapi menurut Made, itulah kenyataannya. Suatu kisah, ada seorang guru dariYogyakarta yang sudah lama tidak mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lotdan mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalamwaktu beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak.Selain itu, jika ada tanda-tanda alam atau bencana, ular laut ini menjadi pertanda dan isyarat bagi masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenaliadalah jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul, biasanya berwarna merah, maka kemunculan ratu ular laut ini menjadi pertanda bahwa bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa  memberi persembahan kepada dewa-dewa agar diberi keselamatan.Cerita ini menambah auro mitologis semakin menguat dan semakin membuktikan kesucianyang melegitimasi sebutan holy snake. Kepercayaan lain yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda berkunjung di pantai ini, ada dapat meminta air keramat yang diyakini bias menambah wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil secukupnya, buat untuk mencuci muka anda, dan setelah itu menurut informasi dari bapak Made, setelahsampai di rumah, silahkan melihat wajah anda di cermin, niscaya perubahan wajah anda bisa saja kulit wajah anda akan nampak seperti kulit bayi, mulus,hilang kerutnya dan terpancar kembali muda.Begitulah, eksotisme pantai Lot berdinamika dengan akar-akar mitologis yang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal masyarakat di Tanah Lot. (Made Wija, 20/10/2011).

3.4 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot
Daya Tarik Wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban, KecamatanKediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Obyek wisata yang popular ini sangat dikenal dikalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan keindahan alam pantai laut selatan, dengan suasana sunset, tebing-tebing dan keberadaan situsPura Luhur Tanah Lot yang dilengkapi oleh atraksi budaya masyarakat HinduBali, mampu menyedot tidak kurang dari 1.7 juta wisatawan di tahun 2009 yanglalu. Dan saat ini Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini sudah dikelola oleh sebuah manajemen yang berbasis professional di bawah suatu badan yang disebut dengan nama “Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot. Awalnya keberadaan Daya Tarik wisata ini bermula dengan adanyasebuah Pura yaitu Pura Tanah Lot yang unik; berdiri di atas sebongkah batukarang yang berada ditengah laut.Tanah Lot adalah sebuah Daya Tarik Wisata Khusus (DTWK), yangawalnya sudah dikenal sebagai obyek wisata dari tahun 1970-an. Cuma pada saat itu infrastruktur penunjang yang sangat minim dan hanya dikunjungi olehwisatawan lokal pada hari-hari libur lokal seperti hari liburan sekolah, hari rayaGalungan, Kuningan atau pada saat upacara di Pura Tanah Lot. Para pengunjung tidak saja berkunjung pada saat-saat liburan tetapi sudah rutin setiap hari terutama pada sore hari. Mengantisipasi Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun 1980 mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak Swasta, yaituCV. Ary Jasa Wisata dengan sistem kontrak. Pengelolaan ini dimulai per 1 juni1980 dengan harga tiket masuk pada saat itu Rp 100 per orang, dengan target pemasukan ke Pemerintah Daerah 3 Juta rupiah pertahun. Sistem kontrak ini terus berlangsung dengan mengalami perubahan target pencapaian pendapatan seiring peningkatan angka kunjungan dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Situasi ini berlangsung sampai saat ketika pada awal tahun2000, di ketahui bahwa kewajiban pihak swasta/nilai kontrak kepada Pemerintah kabupaten Tabanan pertahun menjadi Rp 380 juta pertahun. Dan pada saat itu harga tiket masuk sudah Rp 3300/orang dewasa dan Rp 1800/orang untuk anak-anak.Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakat Beraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halangan terbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan.Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru. Situasi pada saatmasa perjuangan masyarakat Desa Beraban ini, memang menciptakan situasi yangcukup panas dilapangan, dan apalagi saat itu masyarakat baru tahu bahwa perpanjangan kontrak pemerintah dengan Pihak Swasta baru saja diperpanjang sampai tahun 2011 tanpa sepengetahuan pihak Desa Adat Beraban. Situasi inimembuat situasi dimasyarakat cukup panas dan akhirnya dengan menggunakan jalur kekuatan politik dan masyarakat, akhirnya di Legislatif dibentuklahPANSUS Pengkajian Kontrak Kerja Sama Pengelolaan Daya Tarik Wisata TanahLot antara pemerintah dengan Pihak swasta. Dari perjuangan masyarakat ini akhirnya terjadi kesepakatan win-winsolution; yaitu bahwa Daya Tarik Wisata Tanah Lot dikelola oleh ketiga unsur itu. ( IWayan Artawa, Kamis/20/10/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar